Thursday, June 26, 2014

I see

Kuhabiskan waktuku,

Untuk mencari jawaban mengapa kamu harus pergi.

Kucermati pantulan bayangan perempuan yang ada di hadapanku. Aku tersenyum lirih...

Kulirik sekilas foto yang ada di ponsel pintarku. Fotomu yang dikirimkan padaku entah untuk alasan apa oleh temanmu. Fotomu dengan perempuan itu. Sedang tersenyum bahagia.

Seharusnya jangan,

Tapi aku dengan begitu saja membandingkan diriku dengannya. Dengan dia yang ada disampingmu.

Sebuah senyuman lirih,

Lagi-lagi...

Sekarang aku tau. Aku mengerti, sungguh.

Aku rasa,

Sebaik apapun aku mencoba menjadi paling tidak 'cukup', kalau tidak bisa 'sempurna', tetap saja aku mana mampu menyaingi dia.

Aku rasa,

Akunya saja yang terlalu keras kepala. Dan mereka semua benar.

Harus menjadi lebih dari sempurna agar terlihat pantas berada disisimu

Tuesday, June 24, 2014

Strangers In Paradise

Apa salahnya...

Sekedar bertegur sapa, berbagi sekilas cerita hidup, melepas seutas canda.

Yang penting,

Tidak ada satupun yang melihat kebelakang dan berencana kembali kesana,

Bukan begitu?

Aku rindu...

Bukan jenis rindu yang menginginkan kita kembali. Bukan jenis rindu yang mengingatkan pedih dan perih di waktu lalu.

Tapi rindu yang mempertanyakan mengapa dalam sekejap kita menjadi orang asing. Yang seolah-olah tidak pernah saling mengenal. Seakan hidup di dua dunia yang berbeda.

Bukankah...

Matahari yang kita lihat itu masih matahari yang sama?.

"We arent friends; we aren't enemies; we are just as simple as strangers in paradise; strangers with memories".

Saturday, June 21, 2014

Menunggumu

3,

12,

23,

37,

Sekarang sudah 40.

Mereka selalu bertanya kapan kamu akan hadir. Kapan tangis lepasmu akan terdengar. Kapan gelak tawamu akan berkumandang.

Dokter bilang, "Paling telat itu 42, maka sabar dan nikmati saja".

Begitu katanya...

Tapi mereka tidak mengerti. Tetap menanyakan kehadiranmu.

Sudah kutanyakan,

Pada pencipta sekaligus pemilik jiwa ragamu; pengatur rezeki dan jodohmu; penentu hadir dan pergimu. Kapan kamu akan muncul di hidupku.

Belum ada jawaban...

Aku tak mau memaksa. Karena Dia lebih tau segalanya. Aku hanya tinggal mempersiapkan kemunculanmu dan dengan manis duduk menantimu saja.

Aku hanya berharap...

Semoga mereka bisa melakukan hal yang sama.

Duduk manis disisiku sama-sama menunggu, dengan menyematkan doa juga lebih baik, tanpa selalu mengulang-ngulang pertanyaan yang sama.

"Kapan lahiran?"

Percayalah,

Kalaupun ada orang yang jauh lebih tidak sabar untuk bertemu denganmu, itu bukan mereka.

Tapi aku,

Wednesday, June 18, 2014

Kepadamu Perempuannya Lelakiku

Kepadamu perempuannya lelakiku,

Hai

Namaku Jani.

Aku perempuan yang tidak pernah kau sangka-sangka sudah lama ada di kehidupan lelaki yang kau kira (hanya) milikmu.

Tunggu!!

Apa benar, kamu tidak pernah tau keberadaanku?

Aku tidak tau pasti,

Aku rasa yang tau hanya kamu; lelaki kita dan Tuhan.

Tenang saja. Aku tidak membencimu, aku merasa kita hanyalah korban ketidakpuasan dan keegoisan seorang adam saja.

Iya...aku tidak membencimu,

Anggap saja aku lemah, tak apa. Anggap aku menyerah, silahkan  saja. Anggap aku bodoh, itu hakmu.

Kalau kau mau,

Ambil saja dia. Dia bisa menjadi milikmu seutuhnya.

Kau tau...

Aku tidak akan pernah memakimu di media sosial. Tidak akan menyindirmu tanpa akhir. Tidak juga akan menjelekkan namamu di depan orang lain.

Tidak akan. Pegang janjiku

Aku mau duduk santai saja. Menonton cerita kalian akan mengarah kemana dan berakhir dimana.

Saturday, June 14, 2014

Lewat 27

Hari ini,
Tepat 1 hari setelah hari ulang tahunku yang ke 27.

Aku bukan 27,

Aku sudah lewat dari 27!, aku 27 cuma sehari saja. Hey, kita semua begitu kan.

Hhhh...

Aku membaca ulang kembali daftar 'things to do and to buy' di tahun ini:

Mobil pribadi, sudah! (sebenarnya belum lunas, masih sisa setahun lagi cicilannya)
Rumah pribadi, sedang! (baru dimulai cicilannya sih, sampai 4 tahun kedepan)
Umroh, sudah 2 bulan yang lalu (rombongan dengan bapak; ibu dan Lintang)
Liburan ke Pulau Komodo, semua sudah di booking buat bulan depan (am so ready)
Menikah...

Yang terakhir belom, padahal targetnya tidak lebih dari 27. Itu berarti harusnya tahun ini. Tapi bulan depan saja sudah menyambut Januari.

Hmmm...

Ibu,

Bagaimana iniiii?!?

Friday, June 13, 2014

Mau 27

Tahun ini,

Di bulan September.

Akan kusambut angka 27. Angka keramat sekaligus pengingat untuk hampir setiap perempuan bahwa 30 semakin dekat.

Sudah waktunya memilih pasangan hidup,

Sudah waktunya untuk menikah,

Katanya...

Sudah terbayang jelas. Wajah ibu yang mengeras, kembali menanyakan kata yang sama seperti biasanya.

"Kapan nak?",

Tanyanya selalu.

Ingin sekali memeluknya erat, menenangkan batinnya. Tapi aku rasa percuma, karena obat yang paling ampuh adalah kabar pernikahanku.

Bagaimana ini?

Sudah mau 27,

"Tapi bu, aku tidak terburu-buru. Aku masih mau bersamamu dan bapak. Masih mau menggapai rencana-rencanaku. Masih mau menata diriku".

27,

Aku sudah mau 27.

Thursday, June 12, 2014

He Will Never Be You

Namanya Bima,

Jangan terkecoh dari namanya. Dia blasteran (ah cukup sopankah aku memakai istilah ini untuknya?) Jawa dari ibunya dan Inggris dari ayahnya.

Tidak perlu dibayangkan, raganya memang tinggi dan gagah. Kulitnya tidak putih, sedikit gelap namun dengan hidung yang mancung dan bola mata berwarna coklat, itu bukan masalah.

Setidaknya itu yang kurasa setiap kali berdiri disampingnya melihat lirikan-lirikan yang ditujukan hampir setiap perempuan kepadanya.

Dia seorang arsitek,

Di waktu senggangnya dia juga seorang koki salah satu restoran mumpuni di kota kembang.

Itu saja yang bisa kuceritakan tentang siapa dia kepadamu. Toh awalnya juga aku tidak mau kamu tau apapun tentang dia. Salahkan teman-temanmu yang tidak bisa menutup mulutnya.

Bima...

Kesempurnaan yang aku rasa diinginkan hampir semua perempuan yang sudah berpikiran jauh kedepan.

Bukan sekedar untuk pendamping di akhir minggu; penyedap di foto selfie atau pelengkap status semata.

Bima...

Yang entah kenapa tidak pernah bisa menggantikan sosokmu meskipun kamu dan dia seperti langit dan bumi

Bima...

Yang bisa membuat detak jantungku berdegup dengan kencang tapi tidak pernah bisa menumbuhkan rasa rindu di hati.

Seperti kamu, misalnya.

Bima; Rangga; Raka; Gading, siapapun itu yang belakangan ini berkeliaran di sekitarku.

Whoever they are,

Whoever he is,

He will never be you...ever.

Mengerti tidak?.

Wednesday, June 11, 2014

Yang Selalu Disimpan

Setauku aku ada,

Statusku jelas.

Aku, kekasihmu...

Setidaknya itu yang kutau.

Tidak boleh memasang foto berdua denganmu di media sosial apapun. Tidak boleh menyebut namamu dalam penggalan status di akun chat manapun milikku.

Tidak boleh,

Itu katamu.

Aku harus berpura-pura, bersikap sebagaimana mestinya, selayaknya seseorang yang memiliki status 'masih sendiri'.

Aku diharamkan terlihat sedang jatuh cinta.

Itu yang kutangkap darimu...

Aku,

Yang selalu disimpan rapat-rapat, baik-baik, hati-hati, diam-diam, dengan rapi.

Dari siapa?

Cuma kamu yang tau.

Kasihan...

Monday, June 09, 2014

She Will Never Be You

Namanya Sheila,

Iya...

Kamu benar, dia yang sosoknya belakangan ini sedang ada didekatku dan entah bagaimana caranya bisa kamu ketahui, padahal keberadaannya sudah kusimpan rapat-rapat.

Setidaknya kupikir begitu,

Sial!

Tetap saja kamu tau.

Dia cantik, berkulit putih, berambut hitam panjang, penampilannya selalu menawan hati. Dia seorang wanita karir, punya banyak teman, iya dia adalah salah satu rekan kerjaku di kantor.

Dia...secara raga, sudah cukup sempurna.

Pas!

Sesuai dengan kriteriaku untuk seorang pendamping. Kekasih mungkin, tapi untuk menjadi pasangan hidup aku belum tau pasti.

Kenapa?

Karena aku selalu diam-diam tanpa sadar membandingkan dia dengan sosok lain.

Siapa?,

Kamu mengenalnya, tidak perlu kusebutkan. Kamu juga tau.

Satu sosok,

Yang tanpa tau malu selalu membayangi setiap langkahku dengan siapapun. Satu sosok yang selalu dengan segenap daya kusingkirkan tapi dengan bebalnya muncul walau hanya sekelibat. Satu sosok yang jauh dari sempurna, tapi dalam hati selalu kuakui bahwa dialah yang kubutuhkan

Satu sosok...

Yang tentu saja bukan Sheila.

Sheila; Rheina; Marissa; Jemima; Namira bahkan mungkin Barbie, siapapun lah itu sebut saja namanya.

They will never be her,

She will never be you.

Never.

Kamu...
Mengerti tidak?

Friday, June 06, 2014

Cerita Rayya Untuk Ibu

Bu,

Mau dengar ceritaku?

Aku rasa aku sedang jatuh hati. Mudah-mudahan aku tidak salah mengerti.

Jangan tanya sejak kapan,

Aku juga sudah lupa.

Bukan karena rasanya tidak berarti, tapi justru sebaliknya. Seperti ada sesuatu yang menyentuh hatiku dengan tiba-tiba dan hangat.

Jangan tanya dengan siapa,

Biar saja aku dulu yang menghadapinya.

Bukan karena aku tidak mau ibu mengenalnya. Tapi karena aku mau ketika waktunya tiba kukenalkan seorang adam padamu, aku mau dialah yang sekiranya pantas dihadapanmu.

Jangan khawatir bu,

Aku selalu ingat apa yang ibu ajarkan padaku.

"Dimana ada manis, akan selalu ada pahit. Tidak akan cuma ada putih tapi juga hitam".

Aku akan bahagia...