Thursday, June 12, 2014

He Will Never Be You

Namanya Bima,

Jangan terkecoh dari namanya. Dia blasteran (ah cukup sopankah aku memakai istilah ini untuknya?) Jawa dari ibunya dan Inggris dari ayahnya.

Tidak perlu dibayangkan, raganya memang tinggi dan gagah. Kulitnya tidak putih, sedikit gelap namun dengan hidung yang mancung dan bola mata berwarna coklat, itu bukan masalah.

Setidaknya itu yang kurasa setiap kali berdiri disampingnya melihat lirikan-lirikan yang ditujukan hampir setiap perempuan kepadanya.

Dia seorang arsitek,

Di waktu senggangnya dia juga seorang koki salah satu restoran mumpuni di kota kembang.

Itu saja yang bisa kuceritakan tentang siapa dia kepadamu. Toh awalnya juga aku tidak mau kamu tau apapun tentang dia. Salahkan teman-temanmu yang tidak bisa menutup mulutnya.

Bima...

Kesempurnaan yang aku rasa diinginkan hampir semua perempuan yang sudah berpikiran jauh kedepan.

Bukan sekedar untuk pendamping di akhir minggu; penyedap di foto selfie atau pelengkap status semata.

Bima...

Yang entah kenapa tidak pernah bisa menggantikan sosokmu meskipun kamu dan dia seperti langit dan bumi

Bima...

Yang bisa membuat detak jantungku berdegup dengan kencang tapi tidak pernah bisa menumbuhkan rasa rindu di hati.

Seperti kamu, misalnya.

Bima; Rangga; Raka; Gading, siapapun itu yang belakangan ini berkeliaran di sekitarku.

Whoever they are,

Whoever he is,

He will never be you...ever.

Mengerti tidak?.

No comments: