Menari...
Menyanyi...
Menceritakan isi buku...
Menumpuk balok berwarna...
Rasanya mudah sekali mengajarkan Dayu kegiatan-kegiatan itu. Cukup dengan melihatku sekali atau dua kali saja, dia bisa mengulang semua yang aku contohkan dengan cukup baik. Gerakan badanku, pilihan kata-kata yang kugunakan, bahkan nada bicaraku saja, dia tiru dengan tanpa cela.
Bangga?
Tentu saja,
Ibu mana yang didalam hatinya tidak akan ada rasa bangga ketika melihat hampir semua yang dia ajarkan bisa diterima oleh anak-anaknya.
Tapi...
Lalu aku sadar,
Semua itu baru hanya duniawi.
Ada satu pelajaran lagi. Pelajaran yang sampai saat ini pun aku bahkan belum tau bagaimana cara mengenalkannya pada Dayu. Satu pelajaran yang sesungguhnya merupakan pelajaran yang paling penting didalam hidup. Pelajaran hati.
Iman.
