Tuesday, April 14, 2015

Kamu Yang Suka Diam-Diam Menangis

Sekali...

Uhm bukan, bukan...

Antara empat atau tiga kali.

Aah, tidak juga...

Berkali-kali,

Iya...

Sering kali.

Aku melihatnya diam-diam sedang menangis. Nyaris tanpa suara. Tapi aku yakin, dia memang sedang menangis.

"Kenapa, bunda?"

Tanyaku didalam hati.

"Salahku kah?, sampai-sampai bunda menangis"

Aku pernah,

Hampir mau memeluknya tiba-tiba dari balik punggungnya, ketika dia sedang menangis

Tapi tidak kulakuan...

Aku takut,

Aku tidak mau dia malu, mengetahui kalau aku tau dia suka menangis...diam-diam.

Di kamar mandi...

Di kursi ruang makan...

Diatas sejadah.

"Bunda...bisikkan padaku, siapa yang sampai hati tega membuatmu menangis, biar kudatangi dia disana"

Lagi-lagi ucapku dalam hati.

Bunda...

Apakah senyumku bisa menghentikan tangismu???.

Wednesday, April 01, 2015

Pundak

Kutepuk ia perlahan...

"Sabar ya,"

Bisikku.

Tidak ada satupun kata yang terucap darinya. Tidak mengangguk tidak juga menggelengkan kepalanya. Ia tersenyum.

Itu saja.

Aku tau kalau ia tau. Sang Maha tidak akan pernah memberinya beban jauh melebihi batas kemampuannya.

Pundak...

Kamu hebat.

Kita hebat.