Buku Itu Bukan Sekedar Buku

Aku akan menyebutnya buku.

Buku yang bukan hanya sekedar buku. Lembaran kertas bertaburkan tulisan.

Ya...

Sebut saja 'tulisan',

Aku bukan seorang hamba yang sudah sangat begitu fasihnya mendalami yang dipeluknya. Uhm...bukan 'bukan', tapi mudah-mudahan 'belum' dan 'akan'.

Mengerti kan maksudku?

Buku ini...

Semakin berulang kali aku membaca kata-kata indahnya. Mencoba menangkap apa yang sesungguhnya terkandung didalamnya. Semakin aku jatuh didalamnya...

*Jatuh dalam arti yang baik tentunya.

Terkadang butuh diam sejenak sebelum menelan bulat-bulat utuh yang tertulis, diam sejenak yang sering kali berujung bisikan, "ah...now i do understand".

Dan itu,

Tidak pernah tidak berhasil menenangkan hati...

Yang terkadang sedang bimbang.

Hmmm,

Jatuh Cinta

"Eh...jangan bilang kalo kamu jatuh cinta kepadaku",

Serunya tiba-tiba.

Aku cuma bisa diam.

Bukan. Bukan karena dia benar. Tapi karena aku tidak tau jawaban bijak apa yang harus kuberikan padanya, agar tidak ada salah pengertian.

"Sudah...sudah, tidak usah dijawab. Toh aku juga suka berbagi cerita denganmu".

Sambungnya lagi.

Tetap. Aku hanya diam, senyum tipis dengan sedemikian susah payahnya kusembunyikan...

"Terserah kau saja",

Jatuh cinta...

Suatu kondisi rasa, yang sayangnya sudah pelan-pelan kulupakan bagaimana rasanya. Singkatnya, hingga detik ini belum ada satupun nama yang bisa memancingku untuk jatuh cinta.

Hmm...

Aku memang tidak tau jatuh cinta itu yang seperti apa. Tapi aku tau betul, kapan aku sedang tidak jatuh cinta.