Tuesday, November 22, 2011

-nya padaKu

katakan,
bagaimana bisa
Aku mendekati'Mu sementara semburat sinis selalu Kau pasang di wajah'Mu

katakan,
bagaimana bisa
Aku mengerti bila tak ada satu'pun tanya'Ku yang Kau jawab

katakan,
bagaimana bisa
Aku membawa'Mu pergi jika uluran tangan'Ku selalu Kau tepis

katakan,
bagaimana bisa
Aku menyemangati'Mu untuk terbang tinggi sementara Kau biarkan sayap'Mu patah sebelah

katakan,
bagaimana bisa
terangkai Kita apabila hanya ada Aku tanpa Kamu

katakan,
bagaimana bisa
Aku memasuki ruang hati'Mu bila masih ada Dia

katakan,
bagaimana bisa
Aku membuat'Mu bahagia jika Kamu sendiri memilih untuk tidak


katakan,
ujar'nya pada'Ku
:)

Monday, November 14, 2011

J. untuk J.erawat

Saya nobatkan J.erawat sebagai salah satu penyebab wabah galau (-_-") yang ga tau sopan santun,
kenapa?

"kalo mau dateng, ga pernah bilang-bilang dulu"
sering tuh,
malem ngaca sebelum tidur, baik" aja ga ada apa" di muka selain mata; hidung; mulut dll yang emang udah seharusnya ada di muka...tapi begitu pagi datang, buka mata, pas ngaca jreng! jreng! si jerawat udah nongol manis aja di titik" tertentu muka yang terkadang saking strategis letak nongol'nya, ga bisa ditutupin poni atau disiasatin make up.
entah ya,
apa maksud tujuan si jerawat dengan berlaku ga sopan kaya gitu...mungkin dari sananya sih niat ngasih kejutan di pagi hari (-"-) tapi sungguh, selain breakfast in bed atau kecupan selamat pagi di pipi, jerawat nongol sama sekali ga termasuk kriteria 'a morning surprise'


"sekali dateng, dateng'nya keroyokan"
coba aja,
semakin muka di deketin ke kaca, semakin diperhatiin, semakin disadarin kalo ternyata jumlah'nya ga sedikit dan sebel'nya, kayanya si jerawat satu dengan yang lain'nya udah pada pesen tempat duluan masing" sebelum muncul perdana di muka, eng! ing! eng! ada yang di jidat, ada yang di pipi, ada yang di sudut bibir atau di hidung.
heran deh,
apa mereka ga mengenal istilah 'man to man' (-"-) , sadar ga sih jerawat" itu kalo satu lawan keroyokan itu sama sekali ga adil, ga jantan sama sekali...  


jerawat...
jerawat...
jerawat...

Lucu

detik-detik awal...
huruf,
kata,
kalimat,
berebut mencari posisi di dalam kepala saling dahulu mendahului keluar tertuang melalui ujung jari untuk kemudian menjadi sebuah tulisan

detik-detik kemudian...
segelas kopi instan hangat sudah tersedia,
beberapa bungkus kudapan disiapkan,
alunan musik manis dari band lokal diputar,
dengan harapan sedikit banyak bakalan pas menemani detik; menit; jam yang akan dilewati 

namun,
tik tok tik tok tik tok
tidak ada kalimat, apalagi kata, bahkan huruf yang tertuang

lucu bukan,
bagaimana emosi selalu bisa berubah dalam hitungan yang tak terhitung
:)

Saturday, November 12, 2011

meRindu

hai Kamu yang belum terlihat,
Aku rindu...
meski hanya sekedar tatap


hai Kamu yang belum tersentuh,
Aku rindu...
meski hanya sekedar lambaian


hai Kamu yang belum terdengar,
Aku rindu...
meski hanya sekedar sapa


hai Kamu yang hanya baru sekedar bayang,
Aku rindu...
rindu mengucap rindu yang suatu saat nanti akan Ku'ucap melalui sebuah kata: rindu


:)