Thursday, May 29, 2014

Rayya

Rayya...

Suatu saat nanti kamu akan jatuh hati. Baik hanya sekali atau berkali-kali. Bisa kepada satu nama saja, bisa juga kepada nama yang berbeda-beda.

Itu wajar...

Karena kamu, punya hati.

Hati akan memilih, siapa yang sekiranya akan dan pantas menghuni ruangan kosongnya.

Rayya...

Ketika kamu jatuh hati, pada awalnya hanya akan ada rasa manis dan warna putih. Tapi kamu harus selalu ingat, segala sesuatu akan mempunyai dua sisi.

Bila ada manis, pasti ada pahit. Akan ada putih, dan juga hitam.

Itu mengapa,

Aku selalu berharap kamu dikaruniai hati yang luas.

Karena hati yang luas akan selalu bisa memahami; memaafkan dan melepaskan tanpa membenci dan mencaci tanpa mempertanyakan juga menyesali.

Maka itu...

Jatuh hatilah Rayya sekali, dua kali bahkan berkali-kali. Jangan pernah terlalu lama menyesali satu nama yang pergi atas atau bukan atas keinginan hatimu.

Carilah kebahagiaan itu...

Dan,

Bahagia.

Monday, May 26, 2014

Semua Semoga Untukmu

"Aku mau nikah...",

Kabarmu tiba-tiba. Aku sudah lupa kapan terakhir kita saling berkabar. Minggu lalu kah, atau mungkin tahun lalu.

Dan malam tadi,

Kamu muncul dalam bentuk sebuah pesan singkat melalui ponsel yang semua orang bilang pintar. Memberi kabar jika kamu akhirnya akan melepas status sendirimu.

Satu-satunya yang ada di pikiranku tentangmu adalah semua 'semoga'...

Semoga dia adalah segala yang selalu kamu inginkan selama ini,
Semoga dia yang memang bisa menemanimu mengapai bentuk kebahagiaan yang kamu impikan,

Itu saja...

"selamat, kutunggu undangannya",

Balasku.

Friday, May 23, 2014

Aku Lelaki Itu

Iya...

Aku tau,

Yang terluka bukan hanya ada satu. Yang tersakiti tidak cuma satu. Tapi dua. Kalian.

Aku hanya perlu mengucap kata maaf, membawa seikat atau setangkai mawar putih dan mendaratkan kecupan hangat di punggung tangan kalian atau salah satu dari kalian...

Toh kalian akan memaafkanku.

Bukan begitu?

Yang akan saling sindir, saling memaki juga kalian. Yang akan berusaha saling menjatuhkan dan membuktikan siapa yang sekiranya lebih pantas untukku juga kalian.

Ya toh?

Aku hanya tinggal duduk manis dan memilih.

Aaaah...senangnya menjadi aku.

Kenapa?

Karena seberapapun besar kesalahanku, seberapa seringpun aku mengulangnya, kalian akan selalu menerimaku kembali.

Terlalu percaya diri?

Bukan...

Tapi karena itu yang memang selalu terjadi.

Tuesday, May 20, 2014

Seperti Dia

Aku mau jadi seperti dia,

Perempuan tangguh, mandiri dan memiliki tingkat kesabaran yang begitu tinggi...

Tidak pernah mengeluh,

Tidak pernah mengaduh,

Tidak pernah menghela nafas,

Ibuku.

Aku mau menjadi seperti dia. Kalau bisa, bahkan lebih baik dari dia. Tapi, dia saja sudah lebih dari cukup.

Musuh terbesarku...

Partner kejahatanku...

Pahlawanku...

Panutanku...

Belahan jiwaku.

Monday, May 19, 2014

Kepada Yang Maha Segalanya

Gustiii nu agung...
Dari sekian banyak, aku hanya meminta tolong jauhkan aku dari segala macam bentuk penyakit hati,

Iri,

Dengki,

Dendam,

Fitnah,

Tamak,

Angkuh...

Apapun itu yang sekiranya menghitamkan hati.

Friday, May 16, 2014

Perempuan Kedua

Siapa yang mengira...

Aku kira hanya ada aku. Ternyata tidak. Ada yang lain, yang lebih dahulu ada disampingnya.

Siapa yang mau?

Menjadi sekedar penghilang rasa bosan, sebagai jawaban sebuah rasa penasaran, menjadi ukuran sebuah keberhasilan.

Tidak ada, aku rasa.

Miris...

Namaku saja bisa berubah sedemikian rupa dalam daftar nomor telefon di ponselnya.

Kalo namaku Nona, bisa saja jadi Noval.

Miris kan?

Iya untukmu. Untuk kalian. Tapi tidak untukku.

Saat si perempuan pertama menyadari keberadaanku...

Aku dihujat tidak habis-habisnya di media sosial. Aku dihina tanpa ada ujungnya. Aku dianggap yang paling bersalah.

Tapi dia lupa...

Kalau aku sama terkejutnya ketika tau bukan hanya ada aku tapi juga dia. Aku juga sama sakitnya ketika tau lelakiku...oh maaf, maksudku lelaki kami berdusta.

Tapi,

Mana ada yang mau mengerti.

Lucu bukan...

Monday, May 12, 2014

Merah Muda

Merah muda...

Dia menyebutnya setiap kali waktu kunjunganku tiba.

Ya dok, baiklah...

Kalau memang merah muda, maka merah muda.

Yang penting sehat jiwa ragamya. Sempurna fisik dan mentalnya. Semua berada di tempat yang seharusnya dan berfungsi sesuai kaedahnya masing-masing.

Itu saja...

Iya. Itu saja.

Friday, May 09, 2014

Mati

Tau apa aku tentang mati?

Tentang hidup saja, meskipun sudah hampir 29 tahun lamanya, aku masih tidak tau apa-apa.

Pagi tadi...

Ada yang pergi.

Aku datang dan berduka. Tapi tanpa air mata. Aku memilih datang dengan senyum.

Bukan...

Bukan aku tidak punya hati.

Aku hanya bingung. Bila ada yang pergi, aku harus bagaimana. Aku cuma bisa memeluk yang ditinggalkan dan melepaskan yang pergi.

Tau apa aku tentang mati?

Tidak ada.

Sekelibat aku ingat cerita Nabi Ayub. Ketika dia diberi cobaan, hartanya ludes dan anak-anaknya mati. Dia bilang mengapa harus bersedih dan marah, semua adalah milik Allah SWT dan akan kembali kepadanya. Mudah-mudahan aku tidak salah membaca.

Itu yang selalu berusaha aku ingat...

Setiap jiwa dan raga akan kembali kepada pemiliknya. Sang pemilik yang punya hak mengambil kembali semua kapanpun Ia mau.

Tapi kembali lagi...

Tau apa aku tentang mati?

Tak ada.

Yang pasti, aku hanya berharap bila masanya nanti aku mati, aku sudah cukup pantas menghadap pemilikku. Bila satu saat nanti aku harus ditinggal mati, semoga hatiku bisa ikhlas.

Itu saja...