Wednesday, April 01, 2015

Pundak

Kutepuk ia perlahan...

"Sabar ya,"

Bisikku.

Tidak ada satupun kata yang terucap darinya. Tidak mengangguk tidak juga menggelengkan kepalanya. Ia tersenyum.

Itu saja.

Aku tau kalau ia tau. Sang Maha tidak akan pernah memberinya beban jauh melebihi batas kemampuannya.

Pundak...

Kamu hebat.

Kita hebat.




No comments: