Sunday, April 22, 2012

Waktu

Dear waktu,

Mengapa terburu-buru...

Memangnya, mau kemana kau akan membawa langkahmu pergi. Memangnya, apa yang sesungguhnya sedang kau kejar ingin kau gapai. Memangnya, siapa yang sudah berdiri manis menantimu di ujung jalan sana.

"Ini semua kan, pintamu", ujarmu membela diri.

Kubelalakan kedua bola mataku, mendengar jawabanmu. Dengan susah payah aku mencoba membuka kembali ruang ingatanku, mencari tau kapan tepatnya aku tanpa sadar pernah secara tidak langsung memintamu berlalu secepat ini. Tak berhasil kutemukan.

"Aku yang minta?", tanyaku lirih.

Kau tersenyum tipis, menggenggam jemari tanganku dengan lembut, lalu menatap kedua mataku dalam-dalam.

Dan ya, aku ingat sekarang...

Aku pernah bilang, kalau hanya waktu yang dapat sedikit demi sedikit menyembuhkan luka; hanya waktu yang perlahan-lahan bisa memudarkan kenangan pahit; hanya waktu yang akan membantu manusia memahami semua yang terjadi di dalam hidupnya; dan hanya waktu yang mampu tanpa permisi begitu saja menumbuhkan rasa cinta di hati.

Kutarik nafasku dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan. Kutatap matamu, kau hanya lagi-lagi tersenyum.

Aku mengerti sekarang...

Kau lakukan semuanya untukku. Agar lukaku dengan cepat dapat sembuh, agar semua kenangan pahitku dapat memudar dalam singkat, agar aku pada akhirnya mampu memahami semua yang pernah terjadi di hidupku, dan juga agar aku dapat kembali jatuh cinta.

Benar, bukan?.

No comments: