Sunday, April 15, 2012

*R

"How is she?", tanyanya tentangku.

Kucubit pipi kananku. Sakit. Memang tidak kucubit terlalu keras, asal cukup untuk memastikan kalau aku sedang tidak bermimpi. Dan ya, aku memang tidak sedang bermimpi. Bagus.

Mari,

Sejenak kubawa kalian kembali ke beberapa waktu yang lalu. Ke satu bulan yang lalu. Saat pertama kali aku bertemu dengannya. Dengan dia yang ternyata tanpa kusangka diam-diam menanyakan kabarku, menanyakan siapa aku kepada sahabatku.

Dia, yang membuatku pada akhirnya percaya kalau love at the first hello itu ada dalam skala satu banding seribu.

It was Saturday evening i believe. A cold one indeed. A friend of mine asked me joining this barbeque party. Thats how i met him for the first time. In a barbeque party, he was there...

Satu kata saja, 'mempesona'.

Bukan karena postur tubuhnya yang menjulang tinggi dan sangat proporsional untuk ukuran laki-laki dewasa yang kebetulan datang dari sebuah kota bernama Manchester. Bukan karena biru kedua bola matanya yang seketika saja membuatku tetiba membeku saat pertama kali bertukar sapa dengannya. Bukan juga karena dia kebetulan adalah seorang pimpinan cabang sebuah institusi pendidikan yang cukup terkemuka.

Bukan...

Semuanya. Karena senyum hangatnya yang tulus saat kami bersalaman saling memperkenalkan diri. Karena kesederhanaannya dalam bersikap dan bertutur kata. Karena sopan santunnya dalam memperlakukan orang-orang disekelilingnya. Karena kecerdasannya, yang tanpa perlu ditunjukkan juga sudah terlihat dengan sendirinya.

Iya, lucu. Untuk pertama kalinya, aku yang selalu menganggap kalau cinta tidak bisa muncul begitu saja, ternyata tidak sengaja telah jatuh cinta. Rasanya? menyenangkan, tentu.

~somehow there'll be this time when we just fall in, unconditionally in love even with a stranger~ 

*R

2 comments:

Anonymous said...

Apakah aq mengenal orang ini???

dieta said...

:) belum, tapi nanti pasti akan ku'kenalkan...