Thursday, April 12, 2012

*Hai

Butuh beberapa waktu untukku berdiri kaku dulu di depan ruanganmu, hingga akhirnya kuputuskan untuk mengetuk pintunya. Seperti yang sudah kuduga, engkau disana. Sudah cukup lama duduk di kursi favoritmu menanti kedatanganku.

Aku sedikit terlambat, maaf.

Aku mencari raut kekesalan di wajahmu yang mungkin saja ada karena keterlambatanku. Tapi tidak ada, tidak dapat kutemukan disana. Seperti biasanya, engkau selalu tersenyum. Menyambutku. Mempersilahkanku masuk dan duduk.

Aku merasa semakin kecil dihadapanmu.

Tanpa banyak kata, engkau menatapku. Seolah-olah memberi tanda bahwa tanpa perlu ada satu patah terucap dari bibirku pun, engkau sudah tau apa maksud kedatanganku.

Aku mengangguk pelan...

Sempat berpikir kalau kau sedang menghukumku. Tapi tidak, tidak lagi. Sekarang aku memahaminya, sumgguh. Ini semua adalah caramu menyayangiku, caramu melindungiku.

Jangan,

Aku mungkin memang akan sedikit banyak lebih bebal dari orang lain. Aku mungkin juga akan sedikit tidak peka bila dibandingkan dengan yang lain. Aku bahkan mungkin akan sangat jauh lebih susah untuk kau ingatkan dan kau atur. Tapi jangan. Jangan lelah untuk mengingatkanku. Jangan cepat menyerah untuk menghadapiku.

Jangan.

Aku janji tidak akan lagi keras kepala...tidak akan lagi buta hati...aku janji, sungguh. Aku janji.

No comments: