Saturday, April 07, 2012

First Lie

Sengaja kubuka besar-besar keran air di kamar mandi. Agar berisiknya suara air yang mengalir keluar, bisa mengalahkan kerasnya suara tangisku. Agar bapak; ibu juga Lintang tidak dapat mendengar pilu isakku. Aku tidak butuh pelukan atau nasihat juga hiburan.

Disaat seperti ini, aku hanya butuh sendiri.

Jangan tanya di pojok kamar mandi sebelah mana tempatku menangis saat ini. Percayalah, akan selalu ada tempat nyaman untuk menangis di kamar mandi. Percayalah.

Ingatanku kembali kepada isi pesan singkat yang kamu kirimkan padaku pagi ini. Iya, aku lupa mengabarimu tadi malam. Uhm, pura-pura lupa sebenarnya.

"How was last night?", pesan singkat pertanyaan darimu.

"I didnt go", jawabku.

Dalam kurun waktu tahunan kita saling mengenal, itu merupakan kebohongan pertamaku padamu. Dan aku, menyesalinya.

"Really? good girl", balasmu lagi.

Kau tau, memilih berbohong kepadamu itu, rasanya sakit. Sakitnya jauh melebihi rasa sakit ketika dia pergi meninggalkanku lagi untuk yang kesekian kalinya karena alasan yang sama. Tapi entah kenapa, tetap saja kulakukan.

So, here i am for the first time telling you a lie.

Maaf..

No comments: