Tuesday, March 06, 2012

Tak Perlu Susah Payah

Kalau nanti ada kesempatan. Ketika ibu sedang tidak di rumah, akan kucubit kedua pipi Lintang sekeras mungkin. Biar saja, biar kedua pipinya yang memang sudah lebar itu menjadi semakin lebar.

"Hhh...yang kamu kasih ke saya ini, mahluk planet mana?", tanyaku gemas pada Lintang.

Aku tau, maksud Lintang sebenarnya baik. Mengenalkan aku dengan seseorang, yang dia pikir mungkin akan cocok untukku. Tapi aku rasa, serangan semangatnya yang terlalu menggebu untuk menjodohkanku itu, membuat dia mendadak terkena lupa ingatan.

Dari awal Lintang sudah kuwanti-wanti. Aku tidak suka laki-laki yang mencoba terlihat manis dengan melakukan hal-hal yang menurutnya romantis. Tapi apa yang terjadi? sudah bisa tertebak.

Lelaki ini...

Aku diserang entah sudah berapa puluhan, untung belum ratusan gambar hati berwarna merah darah yang berpendar" di setiap akhir pesan singkatnya untukku. Dia memanggilku Manis di setiap percakapan kami, padahal dari awal bertemu sudah kubilang kalau namaku, Dayu. Mengirimku sekotak coklat dan rangkaian bunga mawar putih di tanggal empat belas Februari. Dan ya, aku suka musik dengan lirik yang menarik, tapi tidak berarti dia harus selalu mengirimku kutipan lirik lagu di setiap malam menjelang tidurku.

Andai saja dia tau,

Aku lebih suka gambar kartun yang sedang tertawa lebar memperlihatkan giginya dibandingkan gambar hati merah berkilauan. Aku lebih suka dipanggil Dayu oleh siapapun yang baru saja kukenal, atau Day oleh mereka yang memang sudah mengenalku lama. Aku tidak merayakan bahkan sama sekali tidak mengerti apa makna tanggal empat belas Februari. Dan ucapan selamat tidur menjelang tidur tanpa embel-embel basa nan basi, sudah lebih dari cukup untukku.

Andai saja dia tau,

Untuk mendapatkan perhatianku, dia tidak perlu susah payah berusaha menjadi laki-laki yang mungkin merupakan tipe lelaki impian perempuan sejagat raya.

Karena lelaki impianku, bukan yang seperti itu.

No comments: