Thursday, February 02, 2012

Si Coklat Tua

Kupandangi dia si coklat tua, tak bisa kuingat kapan terakhir kalinya kusentuh dia...sembilan, iya kurang lebih sembilan hitungan tahun lamanya dia teronggok begitu saja di salah satu pojok kamarku. Terlapisi debu dan sedikit terlupakan.

Sama seperti, hati.

Kuangkat dia, kumaki pelan diriku sendiri bagaimana bisa melupakan dan membiarkan debu melapisinya begitu lama.

Dengan kain, harus yang lembut dilakukan dengan perlahan juga hati - hati agar lapisan atas luar kayu si coklat tua tidak tergores.

Lembut, perlahan, hati - hati...sama seperti hati.

Kutaruh dia di pangkuanku,

Aku ingat,
nada dasar pertamaku kumainkan berulang - ulang, tak mengenal siang dan malam hingga jari - jari tanganku sedikit mengapal, irama pertamaku dengannya nan sumbang namun seiring waktu perlahan - lahan semakin terdengar merdu.

Kupetik senarnya,
dia tidak berubah masih sama seperti dulu di sembilan tahun yang lalu, masih bisa melawan sepi.

Hey,
aku kembali, maaf karena sempat melupakanmu...gitar tua coklat'ku.

No comments: