Sunday, February 26, 2012

Dia Di Dunianya Sendiri

Kudekapnya erat sambil mencium kedua pipinya berkali-kali, dia tidak memberontak hanya terdiam seribu bahasa.

Kenapa dia tidak menangis keras-keras sambil memberontak mencoba melepaskan diri dariku seperti yang dilakukan Nay atau sebaliknya malah tertawa terpingkal-pingkal sambil menggeliat mencoba memelukku balik seperti yang dilakukan Kei...

Dia diam.

Tiba-tiba dia mengangkat wajahnya, melayangkan pandangannya bergantian dari satu titik ke titik yang lain sambil menggerakkan jari-jari tangan kanannya dengan cepat, seolah ada sesuatu yang sedang ditulis atau digambarnya di udara.

"Re, lagi apa kamu sayang?", tanyaku pelan di telinga kanannya.

Tidak ada jawaban keluar dari mulut mungilnya.

Entah sudah berapa lama di sore ini aku begitu terhanyut memperhatikan dia. Memperhatikan Re yang sedang begitu asyik tenggelam di dunianya sendiri, Re yang terkadang tertawa; menangis; berbicara sendiri, seperti saat ini.

"Hey, kamu ga kangen tante? tante kangeeen Re",

Aku mencoba mengajaknya berbicara sambil menatap kedua matanya, mencoba masuk ke dunianya yang begitu jauh membawanya pergi dariku, dari kami yang begitu menyayanginya.

Dia tersenyum, tapi bukan kepadaku.

nb: those kids with autism syndrome,
     there's nothing wrong with them...they're special, that's just it.
    

No comments: