Monday, February 27, 2012

Aku Ingin Tau

Aku ada bersamanya,

Berada tak begitu jauh darinya, di satu ruangan yang sama, berbagi oksigen. Sengaja kuputar volume televisi keras-keras, berusaha mencuri perhatiannya.

Dia tidak bergeming, menoleh ke arah televisi pun tidak, apalagi kearahku.

"Re, ada film kartun nih...", seruku.

"Re, liat deh ini lucu filmnya...", seruku lagi.

Tak ada respon darinya, dia tetap dengan apa yang sedari tadi dilakukannya berulang-ulang. Mengangkat pensil warna yang kupinjamkan padanya dari lantai, melemparnya ke udara, mengangkatnya lagi lalu melemparkannya kembali. Kuperhatikan ekspresi wajahnya, dia begitu serius, begitu tidak terganggu, sampai-sampai tidak menghiraukan kehadiranku.

Aku ingin tau, apa yang sedang dia pikirkan, apa yang sedang dia bayangkan, apa yang menurutnya menarik dari sebuah pensil warna yang diangkat ke udara lalu dilemparkan jatuh ke bawah berulang-ulang. Aku ingin tau.

Mungkin tidak sekarang. Cukup, untuk hari ini aku menyerah, tidak lagi mencoba menarik perhatiannya. Kuhampiri dia, kukecup kepalanya pelan, kubiarkan dia dengan pensil warnanya.

Besok, besoknya, besok setelah besoknya juga besok-besok seterusnya akan kucari, kutemukan dan kucoba cara lain. Untuk mendapatkan perhatiannya.

nb: autism kids,
     they do nothing wrong, they just have their own world.

No comments: