Wednesday, July 25, 2012

Aku Dan Dia

Namanya Alexa,

Tadinya mau saya namain Mojo. Kependekkan dari Mobil Ijo. Tapi dipikir-pikir lagi, nama Mojo jauh lebih cocok buat mobil jip, bukan mobil sedan. Pilihan terakhir cuma ada Alexa. 

Jangan protes.


Belakangan ini ada yang aneh sama dia. Sebelum-sebelumnya hampir ga pernah. Apa jangan-jangan ini tandanya dia semakin tua? Sama seperti saya. Kayanya sih iya, mengingat kalau dia sudah hampir sepuluh tahun menemani kemana dan kapanpun saya mau pergi.

Tapi, masa mobil menua?.

Semua dimulai dari saringan bensin. Inget banget, sampai detik ini udah empat kali ganti saringan bensin. Tetep aja gedebag...gedebeg...gedebag...gedebeg...suara dari balik kap mesin mobil dan laju mobil yang tetiba jadi tersendat-sendat nandain penyakit saringan bensinnya kambuh lagi. Jadi mikir, ini apa kualitas bensin disini yang memang kotor, atau saya aja yang berkali-kali tanpa mau nyadar diri udah ketipu beli saringan bensin berkualitas jongkok.

Apa mungkin saya harus lebih rajin lagi mengganti saringan bensinnya? hmm...


Sekarang, karburator. Oke pokonya, dari penjelasan si montir mobil yang sangat panjaaaang dan lebaaaar tentang karburator Lexa, umpfh! intinya sih kalo saya ga salah tangkep, si karburator yang harusnya memberi ruang 50% untuk bensin dan 50% untuk udara mengalir itu, udah berubah menjadi 85% untuk bensin dan 15% untuk udara. Menyebabkan tidak hanya penyumbatan karburator, tapi juga pemborosan bensin.

Saya inget-inget lagi, memang karburatornya belum pernah diganti. Mungkin udah waktunya...


Lalu knalpot. Belum habis tahun 2012, masa sudah ganti knalpot mobil tiga kali. Yang pertama. Terlalu banyak lubang di permukaan knalpotnya membuat si knalpot ga bisa diselamatin, mau ga mau ya harus ganti. Yang kedua. Masa tetiba aja patah di tengah jalan pusat kota, kletek..kletek..kletek..dan entah baru di kletek keberapa saya sadar kalau suara bising itu berasal dari knalpot Lexa yang ngegesek permukaan aspal jalan. Yang ketiga, baru aja saya ganti sebulan lalu.

Mudah-mudahan tahan lebih lama dibanding yang sebelumnya...

Ditambah pintu dan kaca jendela. Pintu kanan belakang sama sekali ga bisa dibuka dari luar. Pintu kiri depan ga bisa otomatis terkunci kaya yang tiga lainnya. Si kaca jendela pintu kiri depan, kadang kalau udah diturunin susah dinaikin lagi. Udah pernah coba dibawa ke bengkel? udah. Mereka bilang ada masalah dengan sensornya, uhm sensor apa ya, saya cuma ngangguk-ngangguk aja.

Kebayang repotnya setiap kali hujan turrun? Sangat...

Pada awalnya, sebagian besar orang-orang terdekat pasti nyuruh ke bengkel. Tapi makin sini, makin sering denger cerita saya atentang Lexa yang sering kali mogok tanpa disangka-sangka, mereka semua berubah pendapat. Jual saja!, katanya.

Hey!!!,

Sepuluh tahun. Ga kebayang kalau memang harus sampai dijual. Bagus-bagus kalo bisa sih, tambah mobil yang baru tapi Lexa tetap ada...bah! rakusnya. 


Naaah,


I just cant imagine to not having her around anymore. She's been there with me through almost all those expectable and unexpectable moments in my life. And honestly, i still wanna share anything to come with her.

Berlebihan mungkin. Tapi iya. Aku mau dia masih ada sampai nanti...

I <3 u Lexa,

PS: "Lexa...Lexa...jenengan ampun ngentasken arto kulo nggih". jadi, ke bengkel mana lagi kita minggu ini?

No comments: