Wednesday, June 06, 2012

"Jangan Nakal"

"Jangan nakal",

Sekuat apapun kutahan, tawaku tetap saja keluar sesaat setelah membaca isi pesan singkat yang dia kirim untukku.

Oh bukan!

Aku bukan mentertawakan si pengirim pesan, juga sama sekali tidak ada yang salah dengan isi pesannya. Aku mentertawakan diriku sendiri. Membayangkan kemungkinan-kemungkinan kenakalan yang akan aku lakukan. Kalau aku, nakal.

Hmm...

Apa aku akan seperti biasanya, berlarian kesana kemari, didalam maupun diluar rumah dengan hanya menggunakan kaus singlet dan celana pendek; Apa aku akan menghabiskan siang dengan memanjat pohon jambu air dekat pagar, memperhatikan siapapun juga apapun yang berlalu lalang di depan rumahku; Apa aku akan menghilang dari rumah, mengambil sebongkah batu dari sisi jalan, lalu menggambar atau menulis diatas pasir lapangan voli tak jauh dari gerbang utama komplek tempat tinggalku, seperti yang sering aku lakukan di dua puluh dua tahun yang lalu.

Atau mungkin...

Berpura-pura sakit perut di hari Selasa atau Kamis, menghindari jadwal pertemuan dengan tutor fisikaku. Mengunci diri di kamar seharian dengan satu-dua teman, diam-diam makan satu bungkus coklat rich bar rasa jeruk dan satu cup agar-agar rasa mangga di bulan puasa. Mengacuhkan larangan ibu untuk tidak bermain layangan di atas atap saat matahari sedang terik-teriknya, bersama sepupu-sepupuku yang lain. Itu aku lakukan di dua belas tahun yang lalu.

Bisa juga...

Titip absen di salah satu teman sekelas di kampus hanya karena terlalu malas menempuh jarak Bandung-Jatinangor yang padahal tidak sebegitu jauhnya, hanya untuk satu jam mata kuliah saja. Pulang jauh melebihi jam malam yang ditentukan bapak, demi sekali-sekalinya mencoba bagaimana rasanya menikmati live music di sebuah klub malam. Lima tahun yang lalu.

Naaah, tidak ada yang istimewa toh.

Aku mengerti. Bukan kenakalan-kenakalan level anak bawang itu yang dia maksud dibalik isi pesan singkatnya padaku. Tapi kenakalan-kenakalan lain yang mungkin saja dimulai dari mata atau kata-kata, yang akhirnya bisa saja dapat melibatkan hati.

:)

No comments: