Tuesday, February 14, 2012

Yang Seperti

Ini baru Selasa malam,

tapi tumben dia mengajakku bermain sudoku yang biasanya kami mainkan setiap malam Sabtu di ruang TV, dia sambil menikmati secangkir kopi hitam hangat kesukaannya dan aku dengan es krim vanilla favoritku.

Aku sedang mencari celah kosong untuk membabat semua keping hitam miliknya, ketika tiba-tiba dia bertanya...

"Memangnya, kamu ini mencari yang seperti apa, Dayu?",

Hmm, harusnya sudah kuduga, biar jadi ancang-ancang lagi untukku nanti, kalau dia tetiba mengajakku bermain sudoku di malam-malam lain selain malam Sabtu, pasti ada apa-apanya, seperti malam ini.

Aku meliriknya sekilas sambil tersenyum, lumayan kusikat enam keping hitam miliknya, lalu mengangkat bahuku pelan.

"Calon dokter, kamu tolak; yang bertahun-tahun mendekatimu, kamu acuhkan; pilihan orangtuamu, kamu diamkan. Menunggu siapa, kamu Dayu?",

Tanyanya lagi sambil, aaahhh! membabat sebelas kepingan putihku, dia tertawa ringan.

Harusnya dia tau, mana berani aku menatap wajahnya lalu menjawab pertanyan-pertanyaannya itu, mana punya nyali aku menatapnya lalu berkata...

Bapak,

bagaimana caranya menjelaskan kepada bapak, kalau Dayu tidak lagi mencari yang bertitel tinggi atau berdompet tebal, juga tidak sedang menunggu dia sang pangeran tampan berkuda putih...

bagaimana caranya agar bapak mengerti, kalau Dayu ingin yang seperti bapak.

No comments: