Friday, February 24, 2012

Janji Bertemu

Kukatakan pada sahabatku kalau rasanya aku sedang jatuh cinta, diam-diam mencintai seseorang yang aku rasa sebenarnya juga diam-diam mencintaiku, lebih tepatnya.

Kedengaran sedikit banyak terlalu percaya diri ya? anggap saja aku sedang menyemangati diriku sendiri.

"Kejar, tangkap. Bisa kok", sarannya.

Sang waktu kupaksa berhenti berputar sejenak. Aku diam, berulang-ulang kuputar kembali yang baru saja dia katakan padaku. Dasar! gara-gara sarannya yang kurasa dia berikan tanpa pikir panjang itu, lamocca-coffeeblended yang sedang asyik kunikmati ini menjadi tiba-tiba hambar.

Ekspresi wajahku berubah datar, Lulu tertawa ringan sambil menikmati fruitpizza pesanannya.

"Maunya dikejar?", tanyanya lagi.

Bah, bukan itu yang sebenar-benarnya ada di kepalaku.

Apa tidak mungkin ya? kalau misalnya, tidak perlu hanya aku yang harus tergopoh-gopoh berlari sekuat tenaga mengejarnya dan tidak perlu cuma dia yang menghampiriku. Apa nggak bisa ya? kalau misalnya aku dan dia, berdua janji bertemu di tengah-tengah saja.

Sama-sama saling mengejar...

No comments: