Monday, January 02, 2012

Berdamai Dengan Masa Lalu

Saya percaya, sesakit"nya Saya disakiti orang, yang lebih bakalan ngerasa sakit'nya adalah Mereka yang dengan tulus menyayangi Saya. Kenapa? entah'lha, Saya juga heran. Tapi Saya juga pernah ada di posisi tersebut, menjadi seseorang yang merasakan sakit jauh lebih sakit saat ngeliat orang yang Saya sayangin tersakiti. 

Ini semua bermula ketika Saya memutuskan untuk masih tetap membalas BBM; menjawab SMS atau mengangkat telepon dari #dia, berlanjut sampai pada saat Saya, hari ini memutuskan buat mengirim'nya ucapan selamat ulang tahun *sebait doa aja kok* dan uhm satu post blog.

Mereka bilang, kenapa harus dibalas bbm'nya-kenapa kontak BBM'nya ga dihapus aja; kenapa SMS'nya harus dibalas-kenapa ga didiemin aja; kenapa telepon'nya harus diangkat-kenapa ga di'reject aja; kenapa harus ngucapin met ultah-kenapa ga pura" lupa aja; kenapa masih memperdulikan'nya-kenapa ga anggap aja bukan siapa"; dan kenapa masih membiarkan'nya ada.

Bukan karena Saya masih mengharapkan semua'nya kembali. Saya hanya sedang berusaha berdamai dengan masa lalu, iya sesederhana itu alasan'nya. Kalau harus membahas tentang rasa sakit, demi! sampai detik ini aja rasa sakit itu masih terpatri jelas. Kalo saja dengan membenci waktu bisa berputar kembali, mungkin Saya akan membenci; kalo saja dengan memutuskan semua kontak waktu bisa diulang lagi, mungkin Saya akan menghapus'nya telak, tapi Saya dan Kalian tau itu nggak bakal mungkin terjadi. 

Bagaimana dengan hati?
Bagaimana dengan perasaan?
maka ini jawaban Saya: 

     ~u dont have to stop loving someone, u just have to start living without them~


Maka Saya disini,
secepat apa'pun Saya membalas BBM'nya; menjawab SMS'nya; mengangkat telepon dari'nya; seperduli apa'pun akan hidup'nya; masih menganggap'nya ada;
anggap lah saja Saya sedang mencoba berdamai dengan masa lalu Saya, dengan'nya; tidak berarti Saya mencoba kembali kepada'nya, ke masa lalu.

ps: heart does forgive,
     yet mind doesnt forget.

No comments: