Monday, July 23, 2012

27

*17071985-17072012

Hey Dayu,

Selamat hari lahir untuk yang kesekian kalinya. Lalu, bagaimana rasanya menginjak angka dua puluh tujuh?. Masih menanti waktu tiup lilin angka berwarna merah tiba kah. Masih mengharap datangnya bingkisan-bingkisan yang dibalut kertas kado kah. Masih menunggu siapa tau ada pesta kejutan yang diam-diam disiapkan dengan sebegitu rapihnya oleh orang-orang tersayangmu kah.

Sudah tidak, aku rasa. Sejak lalu.

Anggap saja ada: duduk, merangkak, berdiri, berjalan, berlari, melompat dan terbang. Diantara semua fase itu, sedang berada dimanakah kamu saat ini?.

Kamu pernah bilang,

Duduk, adalah disaat kamu menjadi pusat perhatian. Tanpa tau malu, mencuri perhatian dan menyita tidak hanya waktu, namun juga tenaga ibu dan bapak. Dimana semua 'tidak boleh', 'tidak bagus' dan 'salah' akan selalu terlihat 'boleh', 'bagus' dan 'benar' di matamu.

Merangkak, adalah disaat kamu mulai belajar membagi perhatian. Mulai menyadari bahwa di dunia ini tidak hanya ada bapak dan ibu, juga Lintang, adikmu. Mulai belajar memahami kalau ada saatnya kamu juga harus memberi, tidak hanya selalu menerima.

Berdiri, adalah disaat kamu sedang mencari jati diri. Bertemu orang-orang baru dari latar belakang berbeda-beda. Mencoba hal-hal asing yang baik buruknya akan membantumu beranjak dewasa. Merasakan jatuh dan dijatuhi hati yang terkadang mau tak mau, berakhir dengan patah hati.

Berjalan, waktunya kamu menjadi seorang istri. Dengan penuh kesabaran juga keikhlasan menemani suamimu. Memulai segalanya dari nol, menjalani hidup baru bersama, berbagi duka dan suka. Hingga hanya maut atau akhir zaman yang memisahkan.

Berlari, waktunya kamu menjadi seorang ibu. Mau tidak mau sudah mulai harus mengesampingkan kepentingan pribadimu untuk dia atau mereka yang Tuhan titipkan di hidupmu. Mengajarkan semua yang dulu bapak dan ibu ajarkan kepadamu. Tidak hanya menjadi seorang ibu, tapi juga sekaligus sahabat untuk anak-anakmu kelak.


Melompat, ketika kamu menjadi ibu mertua untuk menantu-menantumu dan nenek untuk cucu-cucumu. Disaat helai demi helai rambutmu memutih. Kulitmu perlahan mulai mengeriput. Gigimu satu persatu tanggal. Bahkan mungkin ingatanmu sedikit demi sedikit memudar. 


Terbang, ketika waktunya tiba nanti untukmu kembali kepada Dia. Dia Sang pemilik semua yang sebelumnya mungkin kamu pikir adalah milikmu. Mempertanggungjawabkan semua buruk dan baik yang kamu lakukan selama bernafas.


Setidaknya sih harusnya begitu, tapi siapa yang tau...


Lalu Dayu,


Dari semua tadi. Dimana angka dua puluh tujuh memijakkanmu saat ini?.


Berdiri. 


ps: spend your time wisely Dayu, once its passed...its gone. 

No comments: